Minggu, 01 Juli 2012

KLIRING ELEKTRONIK


KLIRING ELEKTRONIK

Kliring elektronik yaitu kliring lokal yang dalam perhitungan dan pembuatan bilyet saldo kliring berdasarkan data elektronik yang disertai dengan penyerahan warkat bank peserta kliring kepada penyelenggara kliring (Bank Indonesia) untuk diteruskan kepada bank penerima.

Mekanisme proses Kliring Elektronik adalah sebagai berikut :
· Mempersiapkan warkat umum mekanisme dan dokumen kliring meliputi pemisahan warkat menurut Janis transaksinya, pembubuhan stempel kliring dan pencantuman informasi MICR code line baik pada warakt maupun pada dokumen kliring.
· Selanjutnya Bank Pengirim merekam data warkat kliring ke dalam system TPK dengan menggunakan mesin reader encoder atau meng-input data warkat untuk mngehasilkan DKE.
· Mengelompokkan warkat dalam batch kemudian menyusulkan dalam bundel warkat yang terdiri dari : BPWD/BPWK; Lembar Substansi; Karti Batch Warkat Debet/Kredit;Warkat Debet/Kredit.
· Mengirimkan batch DKE secara elektronik melalui JKD ke SPKE di penyelenggara. Fisik warkat dari DKE selanjutnya dikirim ke penyelenggara untuk dipilah berdasarkan bank tertuju secara otomasi dengan menggunakan mesin baca pilah berteknologi image.
· Peserta dapat melihat status DKE di TPK maisng-maisng, apakah pengiriman tersebut sukses atau gagal.
· SPKE akan memproses DKE yang diterima secara otomatis setelah batas waktu transmit DKE berakhir.
· Selanjutnya SPKE akan men-broadcast informasi hasil kliring kepada seluruh TPK sehingga peserta dapat secara on-line melihat posisi hasil kliring melalui TPK.
· Hasil perhitungan DKE tersebut (Bilyet Saldo Kliring) selanjutnya dibubukan ke rekening giro masing-masing bank di system Bank Indonesia Real Time Gross Sttlement (system BI-RTGS). 

Ruang Lingkup Kliring Elektronik :
Perkembangan teknologi informasi sudah semakin maju, dan kebutuhan efisiensi dalam penyelenggaraan kliringpun semakin meningkat. Dengan volume rata-rata harian +300.000 lembar transaksi, penggunaan warkat kredit untuk transfer dana antar bank melalui kliring menjadi salah satu issues yang perlu dicermati khususnya terkait dengan biaya pencetakan warkat dan prosedur pemrosesan warkat itu sendiri. Dipihak lain, transfer kredit antar bank melalui Sistem BI-RTGS, telah dilakukan secara paperless. Selain itu, keragaman sistem kliring yang digunakan saat ini dan keterbatasan cakupan wilayah dalam melaksanakan transfer kredit antar bankmelalui kliring masih bersifat lokal (hanya mencakup transfer antar bank yang ada diwilayah kliring setempat), sehingga transfer dana antar bank keluar wilayah kliring harus dilakukan bank sendiri melalui mekanisme yang lain.

Bank Indonesia mengeluarkan Sistem Kliring Elektronik (SKE).
SKE mempunyai beberapa tujuan, antara lain :
1. Meningkatkan kualitas dan kapasitas layanan system pembayaran lebih cepat, akurat, handal, aman dan lancar.
2. Meningkatkan efisiensi, efektifitas serta keamanan pelaksanaan dan pengawasan proses Kliring.
3. Memenuhi kebutuhan informasi para peserta kliring mengenai hasil perhitungan kliring secara lebih cepat, akurat dan tepat waktu.

Dokumen kliring merupakan dokumen control dan berfungsi sebagai alat banttu dalam proses perhitungan kliring yang terdiri dari :
1. Bukti Penyerahan Warkat Debet – Kliring Penyerahan (BPWD);
2. Bukti Penyerahan Warkat Kredit – Kliring Penyerahan (BPWK);
3. Kartu Batch Warkat Debet;
4. Kartu Batch Warkat Kredit;5. Lembar Substansi. 


Selasa, 05 Juni 2012

TRAVELLER CHECK


TRAVELLER CHECK

DEFINISI
Travellers cheque yaitu cek wisata atau cek perjalanan yang digunakan untuk bepergian. Traveler’s cek pertama kali diterbitkan pada tanggal 1 Januari 1772 oleh London Credit Exchange Company untuk digunakan dalam sembilan puluh kota-kota Eropa, dan pada tahun 1874 Thomas Cook telah mengeluarkan ‘circular notes’ (surat edaran) yang beroperasi pada caraTravellers chaque tersebut. Travellers cheque yaitu cek wisata atau cek perjalanan yang digunakan untuk bepergian.

RUANG LINGKUP
Penggunaan travellers cheque dapat dibelanjakan di berbagai tempat terutama dimana bank yang mengeluarkan travellers cheque tersebut melakukan pengikatan dan perjanjian. Di samping itu, traveller cheque juga dapat diuangkan di berbagai bank.
Travellers cheque yang diterbitkan dalam mata uang asing dalm setiap transaksi baik transaksi penjualan maupun trasnsaksi pencairan menggunakan kurs. Kurs yang digunakan baik dalam pembelian maupun penjualan travellers cheque valas adalah devisa umum.

JENIS-JENIS
Jenis-jenis travellers cheque yang beredar dapat dilihat dari segi mata uang antara lain:
-        Travellers cheque mata unga rupiah;
-    Travellers cheque dalam valuta asing yang diterbitkan oleh bank yang berstatus bank devisa.

MEKANISME
Pada umumnya Traveller Cheque :
1. Diterbitkan oleh bank-bank terkemuka di dunia
2. Bank Devisa selaku Selling Agent dan’atau Paying Agent)
3. Dalam mata uang yang kuat (hard Currency) seperti : US Dollar, Poundsterling, Yen, Euro
4. Membayar biaya penginapan, restoran, belanja, tiket pesawat
5. Dapat ditukar dengan uang tunai, disimpan dalam rekening giro, dapat diwariskan.

Fitur Travellers Cheque Valas
1. Tersedia di Cabang Devisa
2. Pembayaran dananya dijamin oleh Issuer
3. Tersedia dalam berbagai valuta dan nominal
4. Dijual seharga nilai nominal (Face Value)
5. Tidak ada batas kadaluwarsa
6. Tersedia untuk nasabah pemegang rekening dan bukan pemegang rekening
7. Dijual blanko atau bukan blanko




INKASO


INKASO
DEFINISI
Inkaso adalah kegiatan jasa Bank untuk melakukan amanat dari pihak ke tiga berupa penagihan sejumlah uang kepada seseorang atau badan tertentu di kota lain yang telah ditunjuk oleh si pemberi amanat. Sebagai imbalan jasa atas jasa tersebut biasanya bank menerapkan sejumlah tarif atau fee tertentu kapada nasabah atau calon nasabahnya. Tarif tersebut dalam dunia perbankan disebut dengan biaya inkaso. Sebagai imbalan bank meminta imbalan atau pembayarn atas penagihan tersebut disebut dengan biaya inkaso.

RUANG LINGKUP
Kegiatan inkaso dilakukan untuk menyelesaikan tagihan pihak pemberi amanat berupa warkat-warkat atau surat berharga yang tidak dapat segera dibayarkan, karena pihak tertarik (pihak berhutang) berada di luar wilayah kliring atau di kota yang berbeda. Dengan demikian inkaso hanya dilakukan antar cabang suatu bank atau antar bank yang berada di kota yang berbeda. Sebagai contoh, misalnya Ratih nasabah giro Bank Satria Cabang Bandung menerima cek dari Ira nasabah giro Bank Satria Cabang Jakarta. Dalam hal demikian cek Ratih tidak dapat diselesaikan (ditagih) melalui kliring di Bank Indonesia. Penyelesaiannya harus dilakukan melalui inkaso.
Manfaat inkaso dipandang dari pemberi amanat relative lebih menguntungkan, terutama dari segi kepraktisan penyelesaian. Sementara manfaat kegiatan inkaso bagi pihak bank pemrakarsa selain terjadinya pendapatan komisi inkaso dan sarana promosi dengan meningkatkan pelayanan, juga mengendapnya dana inkaso sejak dapat ditagih sampai dicairkan oleh pihak pemberi amanat merupakan keuntungan bagi bank.

JENIS-JENISNYA
Dipandang dari kegiatannya, inkaso dapat dibagi menjadi dua jenis yaitu :
a.    Inkaso Keluar
Inkaso keluar merupakan kegiatan bank pemrakarsa melaksanakan penagihan sesuai dengan amanat yang diterimanya, baik untuk keuntungan nasabah bank sendiri atau pihak lainnya. Kegiatan inkaso keluar meliputi:
1)    Penerimaan amanat dan warkat inkaso dari pemberi amanat.
2)    Meneruskan amanat kepada kantor cabang bank sendiri di kota tempat pihak  tertagih.
3)    Penerimaan hasil inkaso dari kantor cabang pelaksana inkaso.
4)    Penyerahan (pembayaran) hasil inkaso kepada pihak pemberi amanat.
b.   Inkaso masuk
Inkaso masuk merupakan tagihan dari cabang bank sendiri atau bank lain atas warkat yang diterbitkan oleh nasabah sendiri. Kegiatan inkaso masuk meliputi :
1)    Penerimaan tagihan masuk dari cabang sendiri di kota lain.
Dalam hal ini, bank penerima tagihan masuk merupakan bank pelaksana inkaso
2)    Pelaksanaan (realisasi) penagihan. Jika pihak tertagih (tertarik) sebagai nasabah sendiri, bank pelaksana membebani rekening nasabah yang bersangkutan sejumlah nominal inkaso. Dalam hal pihak tertarik adalah nasabah bank lain, bank pelaksana melakukan penagihan kepada bank tempat rekening tertarik melalui kliring.
3)    Pengiriman informasi mengenai hasil inkaso kepada kantor cabang pemrakarsa.
Kegiatan inkaso keluar dan inkaso masuk dapat digambarkan dengan bagan sebagai berikut :



a.    Pencatatan Inkaso Keluar
Transaksi inkaso keluar merupakan transaksi yang belum mengandung suatu kepastian, sehingga belum mengakibatkan perubahan terhadap aktiva dan kewajiban bagi Bank yang melakukan transaksi tersebut. Dan transaksi tersebut menjadi efektif setelah diperoleh informasi bahwa inkaso berhasil. Oleh karena itu transaksi inkaso keluar belum diperoleh kepastian berhasil tidaknya. Oleh bank yang melakukan transaksi tersebut dicatat ke dalam Rekening Administratif Rupiah (RAR) dalam bentuk catatan tunggal (single entry).

b.   Pencatatan Inkaso Masuk
Apabila pihak tertarik dalam inkaso masuk adalah nasabah giro pada bank pelaksana, maka bank pelaksana memeriksa kecukupan dana pada rekening giro nasabah yang bersangkutan.
Jika ternyata dananya mencukupi, bank pelaksana melakukan pemindahbukuan dari rekening giro nasabah tertarik kepada rekening antar kantor cabang.
Dalam hal pihak tertarik dalam inkaso masuk adalah sebagai nasabah bank lain, berarti warkat inkaso harus diteruskan kepada bank tempat rekening giro tertarik melalui kliring. Dengan demikian dapat saja diperlakukan sebagai inkaso keluar.

MEKANISME
1.  terima slip permintaan inkaso dan warkatnya.
2.  periksa kelayakan warkat.
3. cocokan kebenaran pengisian slip permintaan inkaso :
-nomor warkat.
-tanggal jatuh tempo warkat.
- nama kota tujuan inkaso.
- nominal.
-tujuan pengkreditan hasil inkaso.
-tandatangan penyetor.
4. bubuhkan stamp teller & stamp kas keliling pada slip permintaan inkaso dan pada lembar belakang warkat.
5. berikan lembar copy nasabah kepada penyetor.
6. sampaikan pesan kepada penyetor bahwa +\3 hari kerja setelah tanggal efektif agar mengubungi BMI, guna menanyakan hasil inkaso.


Selasa, 24 April 2012

LEMBAGA KEUANGAN


Pengertian
Lembaga yang menghimpun dana dari masyarakat dan menanamkannya dalam bentuk aset keuangan lain, misalnya kredit, surat-surat berharga, giro, dan aktiva produktif lainnya yang termasuk dalam lembaga keuangan adalah bank dan lembaga keuangan nonbank (financial institution)

Fungsi dan peranan lembaga keuangan
1. Pengalihan aset 
Di dalam sebuah perekonomian terdapat unit-unit yang mengatur surplus dan defisit dana. Fungsi lembaga keuangan di sini adalah mengalihkan dana dari unit surplus ke unit defisit. Contoh pemberian kredit oleh perbankan. 
2. Likuiditas 
Lembaga keuangan sangat berperan dalam menciptakan likuditas. Likuiditas berhubungan dengan kemampuan menyediakan uang tunai dan ini sangat dibutuhkan. Jika kita membutuhkan uang tunai dan memiliki rekening di bank, maka kita dapat memiliki uang dengan mengambilnya ke bank. 
3. Pengalokasian pendapatan 
banyak individu yang memiliki pendapatan tetap dan memadai berpikiruntuk memanfaatkan dana di kemudian hari. Lembaga keuangan berfungsi untuk menyediakan jasa pengalokasian pendapatan. Dengan demikian, kita bisa menikmati pensiun tanpa khawatir tidak mempunyai pendapatan, kan ada dana pensiun yang diselenggarakan oleh lembaga keuangan.

Jenis lembaga keuangan terdiri atas :
  1. Daftar Neraca yg menggambarkan posisi keuangan perusahaan pada suatu tanggal tertentu.
  2. perhitungan Laba/Rugi yg menggambarkan jumlah hasil Biaya dan Laba/Rugi perusahaan pada suatu periode tertentu.
  3. Laporan Sumber dan Penggunaan dana. Di sini dimuat sumber dan pengeluaran perusahaan selama satu periode
  4. Laporan Arus Kas. Disini digambarkan sumber dan penggunaan kas dalam suatu periode.
  5. Laproan harga pokok produksi yg menggambarkan berapa dan unsur apa yg diperhitungkan dalam harga pokok produksi usatu barang.
  6. Laporan Laba Ditahan menjelaskan posisi laba ditahan yg tak dibagikan kepada pemilik saham.
  7. Laporan Perubahan modal menjelaskan perubahan posisi modal baik saham dalam Perseroan Terbatas atau Modal dalam perusahaan perseroan.
 Ruang lingkup lembaga keuangan
1. Laporan harian bank umum dan pelayanan bank ( LHBU )
adalah Laporan Bank Indonesia yang digunakan untuk memantau pasar uang dan kondisi keuangan perbankan secara berkesinambungan. Laporan-laporan yang harus disediakan meliputi :
- Suku bunga tabungan, deposito, dan kredit (rupiah & valas)
- Posisi devisa netto dan proyeksi arus kas (rupiah & valas)
- Pasar uang antar bank (rupiah & valas)
- Transaksi TOD/TOM/SWOT, derivatif
- Pos-pos tertentu di neraca.
Laporan tidak disampaikan secara bersamaan, namun terdapat batas jam tertentu yang harus ditepati, misalnya Laporan Suku Bunga Dasar Kredit disampaikan mulai jam 07.00 WIB hingga maksimal 17.00 WIB, sedangkan Laporan Arus Kas maksimal jam 23.59 WIB
2. Laporan Berkala Bank Umum Konvensional
Laporan Berkala ini merupakan laporan data yang sifatnya kualitatif. Laporan disusun dalam formulir yang telah disediakan sebanyak 12 jenis formulir dan dilakukan secara berkala dalam periode mingguan, bulanan dan triwulan tergantung jenis laporan
3. laporan bulanan bank umum laporan bank umum ( LBU )
yang harus disediakan antara lain :
- Neraca laba rugi dan komitmen kontijensi,
- Transaksi valas dan derivatif,
- Kualitas aktiva produktif,
- Perhitungan kewajiban penyediaan modal minimum,
- Aktiva Tertimbang Menurut Resiko,
- Perhitungan rasio keuangan dan modal.
Dalam perkembangannya, Laporan Bank Umum dikembangkan dan disesuaikan dari sisi materi moneter, perbankan serta teknologi yang digunakan yang dinamakan New LBU. Dari sisi perbankan LBU dikembangkan untuk memenuhi kebutuhan pengawas bank dalam menilai kinerja, profil risiko
serta kepatuhan bank terhadap ketentuan Basel II, PSAK 50/55 dan prinsip kehati-hatian. Sedangkan dari sisi moneter, terdapat penambahan informasi data moneter pada LBU (Penyempurnaan
sandi sektor ekonomi dan informasi mutasi tabungan tunai & non tunai.
4. Lapuran lalu lintas devisa LLD adalah kegiatan yang menimbulkan perpindahan aset dan kewajiban finansial antara penduduk(residen) dan bukan penduduk(non residen) termasuk perpindahan aset dan kewajiban finansial luar negri.
5. Laporan Kantor Pusat Bank Umum
Artikel Yang Berhubungan:
1. BI Reporting Service “Sistem Pelaporan Bank Indonesia dan Sistem pencegahan pencucian Uang”
2. Datawarehouse Sebagai Pendukung Bisnis
3. SWIFT CODE Bank Lokal untuk Paypal
4. Mengenal Real Time Gross Settlement – Transfer Antar Bank Cepat dan Aman 1
5. Mengenal USD/IDR PVP
6. Sambut kunjungan presiden Obama ke indonesia
7. Tips Aman Melakukan Kiriman Uang ke Luar Negeri
8. Mengenal Jenis CPU
9. Mengenal SWIFT
10. BIC : what is it ?
11. Latar Belakang dan Keuntungan Bertransaksi RTGS
12. SWIFT Message – Cara pengiriman message dari Sender ke Receiver
13. Jenis Mobile Komputer
14. Sejarah BlackBerry di Indonesia
15. Memahami UML (Unified Modelling Language)

Neraca atau laporan posisi keuangan (bahasa Inggris: balance sheet ataustatement of financial position) adalah bagian dari laporan keuangan suatu entitas yang dihasilkan pada suatu periode akuntansi yang menunjukkan posisi keuangan entitas tersebut pada akhir periode tersebut. Neraca terdiri dari tiga unsur, yaitu aset, liabilitas, dan ekuitas.
Laporan laba rugi (Inggris:Income Statement atau Profit and Loss Statement) adalah bagian dari laporan keuangan suatu perusahaan yang dihasilkan pada suatu periode akuntansi yang menjabarkan unsur-unsur pendapatan dan beban perusahaan sehingga menghasilkan suatu laba (atau rugi) bersih.
Laporan perubahan modal atau Statement Of Owners Capital merupakan salah satu bentulk laporan keungan yang memberikan informasi tentang penyebab bertambah atau berkurangnya modal selama dalam masa periode tertentu.
Laporan keuangan dibuat dengan maksud memberikan gambaran kemajuan (progress report) perusahaan secara periodik. Jadi laporan keuangan bersifat histories serta menyeluruh dan sebagai suatu progress report. Laporan keuangan terdiri dari data-data yang merupakan hasil dari kombinasi antara fakta yang telah dicatat, prinsip-prinsip dan kebiasaan-kebiasaan dalam akutansi serta pendapat pribadi.
Fakta-fakta yang telah dicatat, laporan keuangan dibuat berdasarkan fakta dari catatan akutansi, pencatatan dari pos-pos ini merupakan catatan histories dari peristiwa yang telah terjadi dimasa lampau dan jumlah uang yang tercatat dinyatakan dalam harga pada waktu terjadinya peristiwa tersebut. Dengan sifat yang demikian maka laporan keuangan tidak dapat mencerminkan posisi keuangan dari suatu perusahaan dalam kondisi perekonomian paling akhir.
Prinsip dan kebiasaan di dalam akutansi, data yang dicatat didasarkan pada prosedur maupun anggapan-anggapan tertentu yang merupakan prinsip-prinsip akutansi yang lazim, di dalam akutansi juga digunakan prinsip atau anggapan-anggapan yang melengkapi konvensi-konvensi atau kebiasaan yang digunakan antara lain : bahwa perusahaan akan tetap berjalan sebagai suatu yang going concern, konsep ini menganggap bahwa perusahaan akan berjalan terus, konsekwensinya bahwa jumlah-jumlah yang tercantum dalam laporan merupakan nilai-nilai untuk perusahaan yang masih berjalan yang didasarkan pada nilai atau harga pada terjadinya peristiwa itu. Jadi jumlah uang yang tercantum dalam laporan bukanlah nilai realisasi jika aktiva tersebut dijual.
Pendapat pribadi, dimaksudkan bahwa walaupun pencatatan akutansi telah diatur oleh dalil-dalil dasar yang telah ditetapkan yang sudah menjadi standar praktek pembukuan, namun penggunaan tersbut tergantung oleh akuntan atau pihak manajemen perusahaan yang bersangkutan missal dalam menentukan nilai persediaan itu tergantung pendapat pribadi manajement serta berdasar pengalaman masa lalu.


Minggu, 22 April 2012

Bank Danamon


Laporan Keuangan Publikasi Bulanan
Neraca
PT BANK DANAMON INDONESIA Tbk
JL. JEND.SUDIRMAN NO.45-46, WISMA BANK DANAMON,JAKARTA
Telp. 021-5770160-61
per  Januari 2012
http://www.bi.go.id/biweb/resources/images/unaudited.gif
(Dalam Jutaan Rupiah)
Pos-pos
 BANK
Bank
01-2012
ASET
Kas
1,546,004
Penempatan pada Bank Indonesia
17,096,432
Penempatan pada bank lain
2,216,617
Tagihan spot dan derivatif
149,716
Surat berharga
8,450,911
a. Diukur pada nilai wajar melalui laporan laba/rugi
167,628
b. Tersedia untuk dijual
7,888,698
c. Dimiliki hingga jatuh tempo
394,585
d. Pinjaman yang diberikan dan piutang
Surat berharga yang dijual dengan janji dibeli kembali (repo)
1,483,194
Tagihan atas surat berharga yang dibeli dengan janji dijual kembali (reverse repo)
20,977
Tagihan akseptasi
1,061,540
Kredit
84,466,207
a. Diukur pada nilai wajar melalui laporan laba/rugi
b. Tersedia untuk dijual
c. Dimiliki hingga jatuh tempo
d. Pinjaman yang diberikan dan piutang
84,466,207
Pembiayaan syariah
999,230
Penyertaan
2,657,392
Cadangan kerugian penurunan nilai aset keuangan -/-
2,237,717
a. Surat berharga
4,750
b. Kredit
2,175,327
c. Lainnya
57,640
Aset tidak berwujud
828,665
Akumulasi amortisasi aset tidak berwujud -/-
446,181
Aset tetap dan inventaris
2,879,954
Akumulasi penyusutan aset tetap dan inventaris -/-
1,323,167
Aset Non Produktif
50,232
a. Properti terbengkalai
24,351
b. Aset yang diambil alih
24,142
c. Rekening tunda
1,739
d. Aset antarkantor 2)
    i. Melakukan kegiatan operasional di Indonesia
    ii. Melakukan kegiatan operasional di luar Indonesia
Cadangan kerugian penurunan nilai aset non keuangan -/-
Sewa pembiayaan
Aset pajak tangguhan
979,713
Aset Lainnya
3,221,992
TOTAL ASET
124,101,711
LIABILITAS DAN EKUITAS
LIABILITAS
Giro
11,417,038
Tabungan
22,476,244
Simpanan berjangka
51,486,013
Dana investasi revenue sharing
987,200
Pinjaman dari Bank Indonesia
568
Pinjaman dari bank lain
2,514,645
Liabilitas spot dan derivatif
162,157
Utang atas surat berharga yang dijual dengan janji dibeli kembali (repo)
1,129,241
Utang akseptasi
1,063,411
Surat berharga yang diterbitkan
4,265,011
Pinjaman yang diterima
3,211,287
Setoran jaminan
27,582
Liabilitas antar kantor 2)
4
a. Melakukan kegiatan operasional di Indonesia
4
b. Melakukan kegiatan operasional di luar Indonesia
Liabilitas pajak tangguhan
Liabilitas lainnya
3,401,295
Dana investasi profit sharing
TOTAL LIABILITAS
102,141,696
EKUITAS
Modal disetor
5,901,121
a. Modal dasar
12,238,589
b. Modal yang belum disetor -/-
6,337,468
c. Saham yang dibeli kembali (treasury stock) -/-
Tambahan modal disetor
7,391,756
a. Agio
7,391,756
b. Disagio -/-
c. Modal sumbangan
d. Dana setoran modal
e. Lainnya
Pendapatan (kerugian) komprehensif lainnya
30,353
a. Penyesuaian akibat penjabaran laporan keuangan dalam mata uang asing
b. Selisih penilaian kembali aset tetap
c. Lainnya
30,353
Selisih kuasi reorganisasi
Selisih restrukturisasi entitas sepengendali
Modal pinjaman
Cadangan
162,869
a. Cadangan umum
162,869
b. Cadangan tujuan
Laba/rugi
8,473,916
a. Tahun-tahun lalu
8,251,455
b. Tahun berjalan
222,461
TOTAL EKUITAS
21,960,015
TOTAL LIABILITAS DAN EKUITAS
124,101,711


Sumber data :  
Berdasarkan Laporan Bulanan Bank Umum (LBU) yang disampaikan Bank kepada Bank Indonesia
Keterangan :  
1.
Format Laporan ini sesuai dengan format dalam Surat Edaran Bank Indonesia No.12/11/DPNP tanggal 31 Maret 2010 Tentang Perubahan Kedua atas SE BI No.3/30/DPNP tanggal 14 Desember 2001 perihal Laporan Keuangan Publikasi Triwulanan dan Bulanan Bank Umum serta Laporan Tertentu yang Disampaikan kepada Bank Indonesia.

2.
Bank Indonesia tidak bertanggung jawab terhadap kebenaran isi laporan. Kebenaran isi laporan tersebut sepenuhnya merupakan tanggungjawab bank.

3.
Apabila ada pertanyaan mengenai isi laporan dapat menghubungi alamat/nomor telepon Bank yang bersangkutan sebagaimana tercantum di atas.



Laporan Keuangan Publikasi Bulanan
Laporan Laba Rugi dan Saldo Laba
PT BANK DANAMON INDONESIA Tbk
JL. JEND.SUDIRMAN NO.45-46, WISMA BANK DANAMON,JAKARTA
Telp. 021-5770160-61
per  Januari 2012
http://www.bi.go.id/biweb/resources/images/unaudited.gif
(Dalam Jutaan Rupiah)
Pos-pos
Bank
01-2012
PENDAPATAN DAN BEBAN OPERASIONAL
A. Pendapatan dan Beban Bunga
    1. Pendapatan Bunga
1,172,452
        a. Rupiah
1,129,900
        b. Valuta Asing
42,552
    2. Beban Bunga
432,742
        a. Rupiah
419,087
        b. Valuta Asing
13,655
    Pendapatan (Beban) Bunga bersih
739,710
B. Pendapatan dan Beban Operasional selain Bunga
    1. Pendapatan Operasional Selain Bunga
408,175
        a. Peningkatan nilai wajar aset keuangan (mark to market)
89,423
            i.   Surat berharga
536
            ii.  Kredit
            iii. Spot dan derivatif
87,233
            iv. Aset keuangan lainnya
1,654
        b. Penurunan nilai wajar liabilitas keuangan  (mark to market)
        c. Keuntungan penjualan aset keuangan
3,337
            i.   Surat berharga
3,337
            ii.  Kredit
            iii. Aset keuangan lainnya
        d. Keuntungan transaksi spot dan derivatif (realised)
6,692
        e. Keuntungan dari penyertaan dengan equity method
        f. Dividen
        g. Komisi/provisi/fee dan administrasi
136,374
        h. Pemulihan atas cadangan kerugian penurunan nilai
128,092
        i. Pendapatan lainnya
44,257
    2. Beban Operasional Selain Bunga
816,870
        a. Penurunan nilai wajar aset keuangan (mark to market)
98,079
            i. Surat berharga
39
            ii. Kredit
            iii. Spot dan derivatif
95,549
            iv. Aset keuangan lainnya
2,491
        b. Peningkatan nilai wajar kewajiban keuangan  (mark to market)
        c. Kerugian penjualan aset keuangan
            i.  Surat berharga
            ii.  Kredit
            iii. Aset keuangan lainnya
        d. Kerugian transaksi spot dan derivatif (realised)
2,441
        e. Kerugian penurunan nilai aset keuangan (impairment)
234,065
            i.   Surat berharga
2,800
            ii.  Kredit
231,251
            iii. Pembiayaan syariah
            iv. Aset keuangan lainnya
14
        f. Kerugian terkait risiko operasional
543
        g.  Kerugian dari penyertaan dengan equity method
        h. Komisi/provisi/fee dan administrasi
22,259
        i. Kerugian penurunan nilai aset lainnya (non keuangan)
        j. Beban tenaga kerja
229,140
        k. Beban promosi
10,611
        l. Beban lainnya
219,732
        Pendapatan (Beban) Operasional Selain Bunga Bersih
(408,695)
        LABA (RUGI) OPERASIONAL
331,015
PENDAPATAN (BEBAN) NON OPERASIONAL
1. Keuntungan (kerugian) penjualan aset tetap dan inventaris
2,544
2. Keuntungan (kerugian) penjabaran transaksi valuta asing
(86)
3. Pendapatan (beban) non operasional lainnya
(35,970)
    LABA (RUGI) NON OPERASIONAL
(33,512)
    LABA (RUGI) TAHUN BERJALAN
297,503
4. Pajak Penghasilan
75,042
    a. Taksiran pajak tahun berjalan
87,868
    b. Pendapatan (beban) pajak tangguhan
12,826
LABA (RUGI) BERSIH
222,461
TRANSFER LABA (RUGI) KE KANTOR PUSAT **)


Sumber data :  
Berdasarkan Laporan Bulanan Bank Umum (LBU) yang disampaikan Bank kepada Bank Indonesia
Keterangan :  
1.
Format Laporan ini sesuai dengan format dalam Surat Edaran Bank Indonesia No.12/11/DPNP tanggal 31 Maret 2010 Tentang Perubahan Kedua atas SE BI No.3/30/DPNP tanggal 14 Desember 2001 perihal Laporan Keuangan Publikasi Triwulanan dan Bulanan Bank Umum serta Laporan Tertentu yang Disampaikan kepada Bank Indonesia.

2.
Bank Indonesia tidak bertanggung jawab terhadap kebenaran isi laporan. Kebenaran isi laporan tersebut sepenuhnya merupakan tanggungjawab bank.

3.
Apabila ada pertanyaan mengenai isi laporan dapat menghubungi alamat/nomor telepon Bank yang bersangkutan sebagaimana tercantum di atas.







Laporan Keuangan Publikasi Bulanan
PT BANK DANAMON INDONESIA Tbk
JL. JEND.SUDIRMAN NO.45-46, WISMA BANK DANAMON,JAKARTA
Telp. 021-5770160-61
Kualitas Aktiva Produktif dan Informasi Lainnya
per Januari  2012
http://www.bi.go.id/biweb/resources/images/unaudited.gif
(Dalam Jutaan Rupiah)
Pos-pos
01-2012
L
DPK
KL
D
M
Jumlah
Penempatan pada bank lain
2,216,617
2,216,617
    a.Rupiah
694,042
694,042
    b.Valuta Asing
1,522,575
1,522,575
Tagihan spot dan derivatif
149,716
149,716
    a.Rupiah
94,164
94,164
    b.Valuta Asing
55,552
55,552
Surat berharga
8,426,090
24,821
8,450,911
    a.Rupiah
8,220,832
20,000
8,240,832
    b.Valuta Asing
205,258
4,821
210,079
Surat Berharga yang dijual dengan janji dibeli kembali (Repo)
1,483,194
1,483,194
    a.Rupiah
1,483,194
1,483,194
    b.Valuta Asing
Tagihan atas surat berharga yang dibeli dengan janji dijual kembali (Reverse Repo)
20,977
20,977
    a. Rupiah
20,977
20,977
    b.Valuta Asing
Tagihan Akseptasi
1,061,540
1,061,540
Kredit
75,127,489
7,962,266
457,130
1,009,973
908,579
85,465,437
    a. Debitur Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM)
23,363,064
1,507,757
246,885
343,325
538,396
25,999,427
        i. Rupiah
23,021,262
1,505,065
246,885
342,822
538,396
25,654,430
        ii.Valuta Asing
341,802
2,692
503
344,997
    b.Bukan debitur UMKM
51,764,425
6,454,509
210,245
666,648
370,183
59,466,010
        i. Rupiah
44,086,453
6,083,978
185,524
326,344
320,340
51,002,639
        ii.Valuta Asing
7,677,972
370,531
24,721
340,304
49,843
8,463,371
    c. Kredit yang direstrukturisasi
832,559
491,959
38,951
30,582
139,205
1,533,256
        i. Rupiah
702,360
199,946
38,951
30,582
134,260
1,106,099
        ii.Valuta Asing
130,199
292,013
4,945
427,157
    d.Kredit Properti
2,715,080
129,633
3,800
11,210
19,458
2,879,181
Penyertaan
2,657,367
25
2,657,392
Penyertaan modal sementara
Komitmen dan Kontinjensi
3,597,556
4,796
373
3,602,725
    a.Rupiah
2,140,313
2,550
373
2,143,236
    b.Valuta Asing
1,457,243
2,246
1,459,489
Aset yang diambil alih
5,472
16,277
2,393
24,142



Laporan Keuangan Publikasi Bulanan
PT BANK DANAMON INDONESIA Tbk
JL. JEND.SUDIRMAN NO.45-46, WISMA BANK DANAMON,JAKARTA
Telp. 021-5770160-61
Cadangan Penyisihan Kerugian
per Januari  2012
http://www.bi.go.id/biweb/resources/images/unaudited.gif
(Dalam Jutaan Rupiah)
Pos-pos
01-2012
CKPN
PPA yang wajib dibentuk
Individu
Kolektif
Umum
Khusus
Penempatan pada bank lain
8,084
5,611
2,473
Tagihan spot dan derivatif
Surat Berharga
3,573
3,623
Surat Berharga yang dijual dengan janji dibeli kembali (Repo)
Tagihan atas surat berharga yang dibeli dengan janji dijual kembali (Reverse Repo)
Tagihan akseptasi
Kredit
6,368
6,183
Penyertaan
264,228
67,672
182,630
Penyertaan modal sementara
9
9
Transaksi rekening administratif

Sumber data :  
Berdasarkan Laporan Bulanan Bank Umum (LBU) yang disampaikan Bank kepada Bank Indonesia
Keterangan :  
1.
Format Laporan ini sesuai dengan format dalam Surat Edaran Bank Indonesia No.12/11/DPNP tanggal 31 Maret 2010 Tentang Perubahan Kedua atas SE BI No.3/30/DPNP tanggal 14 Desember 2001 perihal Laporan Keuangan Publikasi Triwulanan dan Bulanan Bank Umum serta Laporan Tertentu yang Disampaikan kepada Bank Indonesia.

2.
Bank Indonesia tidak bertanggung jawab terhadap kebenaran isi laporan. Kebenaran isi laporan tersebut sepenuhnya merupakan tanggungjawab bank.

3.
Apabila ada pertanyaan mengenai isi laporan dapat menghubungi alamat/nomor telepon Bank yang bersangkutan sebagaimana tercantum di atas.



Laporan Keuangan Publikasi Bulanan
Komitmen dan Kontinjensi
PT BANK DANAMON INDONESIA Tbk
JL. JEND.SUDIRMAN NO.45-46, WISMA BANK DANAMON,JAKARTA
Telp. 021-5770160-61
per  Januari 2012
http://www.bi.go.id/biweb/resources/images/unaudited.gif
(Dalam Jutaan Rupiah)
Pos-pos
Bank
01-2012
I. TAGIHAN KOMITMEN
11,660,482
   1. Fasilitas pinjaman yang belum ditarik
3,484
       a. Rupiah
3,484
       b. Valuta Asing
    2. Posisi pembelian spot dan derivatif yang masih berjalan
11,656,998
    3. Lainnya
II. KEWAJIBAN KOMITMEN
38,273,553
    1. Fasilitas kredit kepada nasabah yang belum ditarik
25,027,327
        a. BUMN
50,034
            i. Committed
               - Rupiah
               - Valuta Asing
            ii. Uncommitted
50,034
                - Rupiah
50,034
                - Valuta Asing
        b. Lainnya
24,977,293
            i.  Committed
692,036
            ii. Uncommitted
24,285,257
   2. Fasilitas kredit kepada bank lain yang belum ditarik
264,924
       a. Committed
           - Rupiah
           - Valuta Asing
       b. Uncommitted
264,924
           - Rupiah
264,924
           - Valuta Asing
    3. Irrevocable L/C yang masih berjalan
1,257,772
        a. L/C luar negeri
969,924
        b. L/C dalam negeri
287,848
    4. Posisi penjualan spot dan derivatif yang masih berjalan
11,723,530
    5. Lainnya
III.TAGIHAN KONTINJENSI
471,542
    1. Garansi yang diterima
128,351
        a. Rupiah
        b. Valuta Asing
128,351
     2. Pendapatan bunga dalam penyelesaian
343,191
         a. Bunga kredit yang diberikan
342,696
         b. Bunga lainnya
495
     3. Lainnya
IV.KEWAJIBAN KONTINJENSI
2,344,953
    1. Garansi yang diberikan
2,344,953
        a. Rupiah
1,957,577
        b. Valuta Asing
387,376
    2. Lainnya


Sumber data :  
Berdasarkan Laporan Bulanan Bank Umum (LBU) yang disampaikan Bank kepada Bank Indonesia
Keterangan :  
1.
Format Laporan ini sesuai dengan format dalam Surat Edaran Bank Indonesia No.12/11/DPNP tanggal 31 Maret 2010 Tentang Perubahan Kedua atas SE BI No.3/30/DPNP tanggal 14 Desember 2001 perihal Laporan Keuangan Publikasi Triwulanan dan Bulanan Bank Umum serta Laporan Tertentu yang Disampaikan kepada Bank Indonesia.

2.
Bank Indonesia tidak bertanggung jawab terhadap kebenaran isi laporan. Kebenaran isi laporan tersebut sepenuhnya merupakan tanggungjawab bank.

3.
Apabila ada pertanyaan mengenai isi laporan dapat menghubungi alamat/nomor telepon Bank yang bersangkutan sebagaimana tercantum di atas.







Sumber data :  
Berdasarkan Laporan Bulanan Bank Umum (LBU) yang disampaikan Bank kepada Bank Indonesia
Keterangan :  
1.
Format Laporan ini sesuai dengan format dalam Surat Edaran Bank Indonesia No.12/11/DPNP tanggal 31 Maret 2010 Tentang Perubahan Kedua atas SE BI No.3/30/DPNP tanggal 14 Desember 2001 perihal Laporan Keuangan Publikasi Triwulanan dan Bulanan Bank Umum serta Laporan Tertentu yang Disampaikan kepada Bank Indonesia.

2.
Bank Indonesia tidak bertanggung jawab terhadap kebenaran isi laporan. Kebenaran isi laporan tersebut sepenuhnya merupakan tanggungjawab bank.

3.
Apabila ada pertanyaan mengenai isi laporan dapat menghubungi alamat/nomor telepon Bank yang bersangkutan sebagaimana tercantum di atas.



sumber : www.bi.go.id