Kamis, 22 Desember 2011

Siklus Produksi Perusahaan ( Sistem Informasi Akuntansi )




Gambar 1: Skema Transisi Total Quality  Management (TQM) to Total Innovation Management (TIM) (Sumber: Prajogo, I.D & Sohal, S.A).
Perusahaan yang menetapkan bisnis dalam industri manufaktur akan berupaya untuk mencari  sistem kendali mutu manajemen terbaik guna mencapai Cost Of Effectiveness yang paling rendah. Perusahaan manufaktur yang terletak di Australia menggunakan skema di atas dalam proses pemecahan masalah strategi produksinya. Dari skema dapat dilihat bahwa perusahaan telah menggunakan sistem kendali mutu berupa sistem manajemen Total Quality Management(TQM) untuk mempertahankan keunggulan kompetitif yang dimilikinya dari pesaing. Dengan penggunaan sistem TQM, manajemen perusahaan di tuntut lebih peka terhadap perubahan lingkungan, penyesuaian terhadap perubahan dan perkembangan lingkungan baik dari faktor eksternal maupun internal akan mempengaruhi aktifitas produksi perusahaan. Untuk mencapai tingkat efisiensi dan keefektifan yang tinggi, maka perusahaan harus melakukan  perubahan yang lebih kreatif pada kegiatan produksinya.
Untuk menghasilkan tingkat produktivitas yang tinggi, perusahaan berusaha menganalisa 3 elemen kunci dari sistem TQM. Elemen kunci ini terdiri dari fokus pada pelanggan, perbaikan berkesinambungan dan perbaikan total. Sebagai usaha penciptaan kreasi dalam manajemen innovasi, maka perusahaan menerapakan 3 kunci praktik manajemen kualitas yang memfokuskan diri pada hubungan manajemen, manajemen proses, dan manajemen manusia. Manajemen manusia terdiri dari 2 subsistem yaitu: struktur organisasi dan budaya organisasi yang nantinya akan berubah secara perlahan melalui inovasi dan kreasi yang diciptakan perusahaan sebagai langkan menuju keunggulan kompetitif dari sisidown-stream ke up-stream.
Sistem Total Quality Management (TQM) memberikan dampak yang besar terhadap perkembangan oraganisasi, TQM merupakan sebuah daya dorong dan menjadi sebuah komitmen yang dibutuhkan perusahaan agar selalu dapat berdiri dan terus berinovasi. Sebagai perusahaan yang menginginkan inovasi baru pada perusahaan, maka orientasi dari strategi perusahaan akan berubah dari proses Down-stream ke proses Up-Stream. Hal ini perlu dilakukan agar pengelolaan terhadap pengembangan produk baru dapat dilakukan dengan cepat pada tingkat biaya produksi yang lebih rendah dan proses produksi yang lebih efisien.
Transisi dari sistem TQM ke sitem Total Innovation Managment (TIM) akan berdampak pada perubahan praktik-praktik organisasi, termasuk hubungan dengan pelanggan, manajemen proses, struktur organisasi dan budaya organisasi. Program TIM lebih difokuskan pada  aktivitas dalam menjamin proses Up-Stream yang di mulai dari kegiatan pemasaran melalui konsep produk, pengembangan produk, dan spesifikasi dari produk itu sendiri. Dengan adanya penerapan sistem TIM, maka perusahaan dapat  mengembangkan dan mengoptimalkan proses manufaktur. Proses pengembangan tersebut dapat dilakukan dengan cara  mengaplikasikan diagram tulang ikan (Fishbone) untuk mengetahui penyebab dan akibat dari sebuah aktifitas dan identifikasi masalah, kemampuan proses (Cp dan Cpk) dalam proses kontrol statistika (SPC), siklus waktu dan pengiriman tepat waktu (on-time). Berbagai metode tersebut digunakan untuk mengukur kualitas dari kinerja kegiatan produksi.
Inovasi yang dilakukan perusahaan akan menyediakan peluang yang lebih baik bagi perusahaan untuk berubah. Dengan begitu, pelanggan akan tertarik pada perusahaan karena adanya penambahan fitur-fitur baru pada produk yang dihasilkan perusahaan. Perusahaan yang peka terhadap perubahan ini harus mampu mencuri peuang yang ada dari pelanggan mereka. Hal ini perlu dilakukan karena berubahnya orientasi sehingga perusahaan harus mengikuti kehendak pelanggan dalam menciptakan produk dan menyampaikan nilai yang dimiliki produk tersebut kepada pelanggan. Dengan aktifitas penyampain produk dan nilai yang tepat kepada pelanggan, maka  perusahaan akan mendapatkanFeed Back berupa Revenue yang berpengaruh langsung pada kondisi finansial perusahaan. Dengan adanya Revenueini, maka aktifitas dan kegiatan produksi dapat di lakukan secara terus-menerus dan berkesinambungan (Sustainable). 
References
 Prajogo, I.D., Sohal, S.A. (2003). Transitioning from Total Quality Management to Total Innovation Management. International Journal of Quality & Reliability Managament. Vol. 21 No. 8. Pp 861-875.

Tinjauan Menyeluruh Proses Bisnis ( Sistem Informasi Akuntansi )


1. Di bioskop, ada seorang pegawai yang biasanya bertanggungjawab untuk memberikan karcis dan menerima uang, sementara pegawai lainnya mengumpulkan karcis saat penonton memasuki bioskop. Apa alasan kegiatan ini?
Jawab:
Alasannya adalah karena setiap pegawai mempunyai kerjaannya masing-masing agar tidak ada bentrok dalam mengerjakan tugasnya. Karena setiap film yang akan segera dimulai, pegawai wajib mengambil tiket sebagai tanda penonton tersebut telah mempunyai tiket, agar penonton bisa masuk ke dalam bioskop.

2. Banyak restoran yang menggunakan nota pesanan pelanggan yang telah diberi nomor terlebih dahulu. Setiap pelayan diberikan nota ini untuk menulis pesanan pelanggan. Pelayan diberitahukan untuk tidak membuang satupun nota pelanggan tersebut. Apabila terjadi kesalahan, mereka harus membatalkan nota tersebut dan menulis yang baru. Setiap hari, seluruh nota yang dibatalkan akan dikembalikan ke manajer. Bagaimanakah cara kebijakan ini dapat membantu restoran untuk mengendalikan penerimaan kasnya?
Jawab:
Karena nota tersebut sebagai bukti semua pengeluaran yang telah dibeli oleh pelanggan, nota diberikan nomor agar manajer bisa lihat semua secara terperinci. Nota yang dibatalkan diberikan ke manajer  agar tidak ada kesalahan dalam semua perhitungan dan pengeluaran makanan yang ada karena semua nota akan di periksa oleh manajer, karena manajer akan melihat nota tersebut dari awal hingga akhir.

3. Sebutkan siklus-siklus transaksi bisnis yang terjadi pada umumnya pada suatu organisasi. Dan tuliskan kegiatan bisnis yang umum dan dokumen sumber yang dihasilkan pada masing-masing siklus transaksi tersebut !
Jawab:
1.      The revenue cycle: siklus pendapatan mencakup kegiatan penjualan dan penerimaan     dalam bentuk uang tunai
2.      The expenditure cycle: siklus pengeluaran, mencakup kegiatan pembelian dan pembayaran dalam bentuk uang tunai
3.      The human resources/payroll cycle: siklus penggajian sumber daya manusia, mencakup kegiatan mengontrak dan menggaji pegawai
4.     The production cycle: siklus produksi, mencakup kegiatan mengubah bahan mentah dan buruh menjadi produk jadi
5.      The financing cycle: siklus keuangan,mencakup kegiatan untuk mendapatkan dana dari investor dan kreditor dan membayar mereka kembali